Jakarta, MimbarKieraha.com – Nama Menteri Pariwisata Kabinet Merah Putih, Widiyanti Putri Wardhana, kembali menuai kritik tajam. Publik menilai gaya hidupnya yang serba glamor tidak pantas ditunjukkan di tengah kondisi rakyat yang masih bergulat dengan kesulitan ekonomi. Kritik itu menguat setelah sejumlah unggahan viral di media sosial, khususnya dari akun @cabinetcouture, memuat curahan hati seseorang yang mengaku ASN di lingkungan kementerian, Minggu 21/09/2025.
Dalam unggahan tersebut, sang ASN menyinggung permintaan-permintaan pribadi yang dianggap berlebihan dari sang menteri. Salah satunya saat kunjungan kerja ke Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Widiyanti disebut meminta disediakan air galon khusus untuk mandi. Cerita ini sontak menuai reaksi keras, dinilai tidak mencerminkan etos seorang pejabat negara.
“Perilaku seperti itu lebih menyerupai seorang model atau sosialita ketimbang pejabat publik. Tugas negara justru dipertontonkan dalam bentuk gaya hidup mewah,” tegas pengamat kebijakan publik, Mukhsin Nasir.
Mukhsin menambahkan, kritik bukan hanya soal gaya hidup, tetapi juga soal kinerja. Hingga kini, publik belum melihat gebrakan signifikan Widiyanti di sektor pariwisata. Banyak keluhan dari staf internal yang merasa lebih banyak mengurusi keperluan pribadi sang menteri ketimbang urusan strategis kementerian.
“Kalau perilakunya lebih sibuk soal fasilitas pribadi dan gaya glamor, bagaimana mau mendorong sektor pariwisata sebagai tulang punggung devisa negara?” ujar Mukhsin. Ia bahkan mendesak Presiden Prabowo agar mempertimbangkan pencopotan Widiyanti jika tidak mampu menunjukkan kinerja yang nyata.
Penunjukan Widiyanti sejak awal memang menimbulkan tanda tanya. Publik melihat sosoknya lebih identik dengan kehidupan sosialita. Saat berpidato pun ia cenderung hanya membaca teks tanpa improvisasi, sehingga dinilai hambar dan jauh dari kepemimpinan yang menginspirasi.
Sorotan makin tajam ketika terungkap laporan LHKPN yang menempatkan Widiyanti sebagai menteri terkaya di Kabinet Merah Putih. Total hartanya mencapai Rp5,4 triliun, jauh melampaui pejabat-pejabat lain termasuk Erick Thohir. Kekayaan tersebut disebut bersumber dari warisan keluarga besar yang telah lama menguasai bisnis tambang sejak era Orde Baru.
Fakta ini memperkuat stigma publik bahwa gaya hidup glamor Widiyanti sejalan dengan kekayaannya yang fantastis, tetapi tidak berbanding lurus dengan prestasi kerja.
Hingga kini, Widiyanti Putri Wardhana belum memberikan pernyataan langsung terkait kritik yang mengemuka. Publik masih menunggu klarifikasi resmi dari pihak kementerian, sembari berharap pemerintah tidak menutup mata terhadap keresahan rakyat yang merasa keadilan sosial kembali dilukai oleh perilaku pejabatnya sendiri.
Redaksi
%20copy.jpg "advertise")
Social Footer