![]() |
Kepala Puskesmas Bibinoi |
Halmahera Selatan,MimbarKieraha.com – Satu unit speed boat mewah lengkap dengan dua mesin Yamaha Enduro 40 PK yang merupakan pengadaan tahun 2024 oleh Dinas Kesehatan Halmahera Selatan untuk Puskesmas Bibinoi, kini menjadi sorotan. Aset negara bernilai ratusan juta rupiah itu ditemukan dalam kondisi memprihatinkan—tenggelam di salah satu sungai Desa Bibinoi, Kecamatan Bacan Timur Tengah, tanpa perawatan sedikit pun.
Pantauan awak media, Jumat (19/9/2025), speed boat tersebut bukan hanya rusak di bagian atap dan badan kapal, tetapi juga dua unit mesinnya telah terendam lama hingga tampak berlumut dan berkarat. Fakta ini bertolak belakang dengan klaim Kepala Puskesmas Bibinoi, Nassarudin Kamarullah, yang menyebut peristiwa itu baru terjadi akibat hujan deras dan banjir beberapa hari terakhir. “Iya betul, karena beberapa hari ini intensitas hujan dan banjir yang bikin speed boat terendam, tapi so di amankan,” ujarnya singkat saat dikonfirmasi.
Namun keterangan itu segera dimentahkan warga sekitar. Seorang warga yang enggan disebutkan namanya menegaskan bahwa speed boat tersebut sudah berbulan-bulan terbengkalai. “Itu pengadaan baru tahun 2024, tapi so lama sekali tara difungsikan. Bukan baru beberapa hari tenggelam. Lihat saja, di dalam penuh lumut, mesin rusak parah padahal masih baru,” tegasnya.
Kondisi tersebut menimbulkan pertanyaan serius. Bagaimana mungkin fasilitas vital yang seharusnya menunjang mobilitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat pesisir dibiarkan rusak begitu saja? Apalagi, pengadaan barang dengan nilai besar menggunakan dana APBD wajib diawasi penggunaannya sesuai ketentuan hukum.
![]() |
Aset negara milik pemda halamhera selatan : Foto Yus |
Diamnya Dinas Kesehatan Halmahera Selatan semakin memperkuat dugaan adanya kelalaian bahkan pembiaran terstruktur. Publik menilai kasus ini bukan sekadar kelalaian teknis, melainkan berpotensi masuk dalam ranah penyalahgunaan anggaran. Membiarkan aset negara baru berusia setahun hancur tanpa fungsi sama artinya dengan pemborosan anggaran dan kerugian keuangan negara.
Aktivis di Halmahera Selatan pun bersuara keras. Mereka menilai kasus ini harus diusut tuntas oleh aparat penegak hukum. “Ini jelas-jelas kelalaian yang disengaja. Pengadaan menggunakan uang rakyat, tapi tidak digunakan sesuai peruntukan. Kalau tidak ada transparansi, kami mendesak Kejati Malut segera turun tangan,” ungkap salah seorang aktivis mahasiswa di Bacan.
Kasus terbengkalainya speed boat Bibinoi menambah deretan panjang catatan buruk pengelolaan aset di Halmahera Selatan. Dari masjid raya hingga hibah pendidikan, kini giliran fasilitas kesehatan yang menjadi korban. Publik semakin kehilangan kepercayaan, sementara pemerintah daerah dan instansi terkait terkesan bungkam.
Kini bola panas berada di tangan Kejaksaan Tinggi Maluku Utara. Masyarakat menagih keseriusan aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas persoalan ini, demi mencegah kerugian negara yang lebih besar. “Speed boat itu seharusnya menyelamatkan nyawa pasien di wilayah pesisir, bukan tenggelam menjadi bukti pemborosan anggaran,” tutup seorang tokoh masyarakat Bibinoi dengan nada kecewa.
Social Footer