Breaking News

Pemuatan Ban Bekas Dump Truck di Pelabuhan Kawasi Dilakukan Diam-Diam Malam Hari, Diduga Ada Oknum Mengatasnamakan Kepala Desa.

Bongkar Muat Ban Bakas Diam-diam.

Obi, MimbarKieraha.Com - Aktivitas pemuatan ban bekas dump truck (DT) di Pelabuhan Kawasi menimbulkan kecurigaan publik. Proses bongkar muat dilakukan pada malam hari tanpa melibatkan kelompok ekspedisi resmi. Padahal, di Desa Kawasi diketahui terdapat empat kelompok Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) yang selama ini bertugas secara sah di pelabuhan tersebut.

Ketika ditelusuri langsung ke lokasi, tidak ada pihak yang bisa memberikan penjelasan terkait kepemilikan barang. Kondisi ini semakin mencurigakan karena para pekerja yang terlihat bukan berasal dari kelompok TKBM Kawasi.

Tim jurnalis mencoba meminta keterangan dari pemerintah desa. Pihak desa mengaku tidak mengetahui adanya aktivitas tersebut, sebab tidak ada laporan resmi yang masuk.

“Kami tidak tahu terkait kepemilikan barang itu. Saat kami coba menanyakan di lokasi, yang kami temui hanya satu orang sampan dan beberapa pekerja yang bukan dari TKBM Kawasi. Hal ini jelas membuat kami curiga, dan mereka pun tidak bisa memberikan penjelasan,” ungkap salah satu aparat pemerintah desa.

Yang lebih mengejutkan, pihak yang melakukan pembelian ban bekas tersebut diduga mengatasnamakan pemerintah desa, bahkan disebut-sebut menggunakan nama kepala desa secara langsung. Dugaan permainan oknum dalam kasus ini pun semakin menguat.

“Sudah ada unsur pemerintah desa yang menanyakan, termasuk dari BPD Kawasi. Tetapi para pekerja justru menanggapi dengan kasar, bahkan melontarkan kata-kata yang tidak sopan,” tambah sumber dari pemerintah desa.

Situasi ini membuat pemerintah desa merasa perlu segera mengambil langkah hukum agar tidak terjadi kesalahpahaman di masyarakat. Mereka menegaskan, penggunaan nama kepala desa tanpa sepengetahuan yang bersangkutan adalah tindakan yang tidak dapat ditoleransi.

“Saya sudah sampaikan ke kepala desa bahwa masalah ini harus segera diproses secara hukum agar jelas duduk perkaranya. Saat ini kami menunggu kepala desa kembali, dan setelah itu masalah ini akan diusut tuntas,” ujar seorang aparat desa Kawasi menutup pernyataannya.

Red Yus

Iklan Disini

Masukan Kata yang mau dicari

Close