
MimbarKieraha.com – Sebanyak 15 camat dari Kabupaten Halmahera Selatan memberikan apresiasi tinggi terhadap pelaksanaan Retret Kepala Desa tahap dua yang digelar di Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Jawa Barat, Sabtu 25/10.
Kecamatan yang berpartisipasi antara lain Gane Barat Utara, Gane Barat, Gane Barat Selatan, Kepulauan Joronga, Kayoa Utara, Kayoa Selatan, Obi Barat, Obi Timur, Obi Selatan, Obi, Bacan Timur Tengah, Bacan Timur Selatan, Bacan Barat, Bacan Selatan, dan Bacan.
Para camat menilai kegiatan ini bukan sekadar pelatihan teknis, melainkan gerakan moral membangun kepemimpinan desa yang berkarakter dan berintegritas.
“Retret IPDN membuka mata kami bahwa pembangunan tidak hanya soal infrastruktur, tetapi juga pembangunan mental pemimpin. Inilah dasar dari kemajuan desa,” ujar Camat Obi Timur.
Kegiatan ini disebut membentuk kesadaran baru bahwa kepemimpinan sejati dimulai dari hati dan nilai moral yang kuat — pondasi utama dalam mewujudkan tata kelola desa yang maju dan bermartabat.
Para camat mengingatkan bahwa tanpa pembinaan karakter dan integritas, arah pembangunan desa dapat melenceng dari tujuannya.
“Jika pemimpin tidak memahami nilai-nilai dasar pelayanan publik, maka kemajuan yang dibangun bisa runtuh dalam waktu singkat,” kata Camat Bacan Timur Tengah.
Pesan tersebut menjadi pengingat bahwa keteladanan moral adalah benteng terakhir kepercayaan masyarakat.
Kehadiran 15 kecamatan secara aktif menunjukkan bahwa retret IPDN mendapat sambutan luas dan membawa dampak nyata bagi aparatur desa.
“Kami semua melihat dan merasakan manfaatnya. Inilah bukti bahwa retret ini bukan wacana, tapi perubahan nyata,” ujar Camat Obi Selatan.
Kegiatan ini mendapat legitimasi kuat karena dilaksanakan langsung oleh Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) — lembaga resmi pengkaderan aparatur pemerintahan di Indonesia.
Para camat mengakui bahwa bimbingan dari para dosen dan mentor IPDN memperdalam pemahaman tentang kepemimpinan berbasis nilai, pelayanan publik, dan etika pemerintahan.
“Kami belajar langsung dari sumber otoritatif. Ini bukan pelatihan biasa, tapi pembentukan karakter pemimpin masa depan,” tutur Camat Bacan Timur.
Banyak camat juga mengaku terinspirasi oleh semangat kebersamaan yang tumbuh di antara para pemimpin desa.
“Kami merasa kembali diingatkan siapa diri kami sebenarnya, yakni pelayan rakyat,” kata Camat Obi.
Retret IPDN kini dianggap bukan sekadar kegiatan, tetapi simbol prestise dan komitmen moral bagi para pemimpin desa.
“Kalau tidak ikut, rasanya ada yang kurang. Karena inilah wadah untuk tumbuh dan berubah,” ujar Camat Bacan Timur Selatan.
Dengan dukungan IPDN dan semangat 15 camat yang telah berpartisipasi, Halmahera Selatan menegaskan komitmen nyata untuk membangun pemimpin desa yang berkarakter, jujur, dan berorientasi pada pelayanan publik.
Retret IPDN kini menjelma menjadi gerakan perubahan moral pemerintahan desa dari Halmahera Selatan — menuju Indonesia yang lebih berintegritas.
Red : Yusri
Social Footer